Cerita di Balik Karya
“Lumina” adalah karya woodcut edisi terbatas dari seniman Indonesia Yani Halim, menampilkan figur kelinci antropomorfis dengan bola cahaya yang bersinar di tengah dadanya. Melalui karakter lembut namun penuh makna ini, Yani menghadirkan gambaran tentang intuisi, harapan, dan energi batin yang menjadi cahaya dalam perjalanan hidup.
Teknik woodcut memberikan tekstur khas, garis-garis tegas, dan nuansa handmade yang menjadikan setiap lembar unik. Pusat cahaya di area dada menciptakan komposisi yang kuat dan emosional—sebuah highlight yang menjadikan “Lumina” karya yang mudah terhubung secara personal.
Proses cetak edisi terbatas ini dikerjakan secara profesional oleh Miracle Prints Studio, memastikan kualitas visual dan teknis terbaik pada setiap cetakan.
Yani Halim adalah seniman Indonesia kelahiran Nganjuk pada 16 Desember 1969. Ia menyelesaikan pendidikan seni rupa di ISI Yogyakarta dan sejak tahun 1990-an aktif berkarya melalui lukisan, objek, dan patung dengan gaya figuratif penuh warna yang terinspirasi dari komik dan ilustrasi masa kecil. Karya-karyanya telah dipamerkan dalam berbagai pameran tunggal maupun kelompok, di antaranya di Kedai Kebun (1999), Cemeti Art House (2000), dan Koong Gallery Jakarta (2007), serta berbagai pameran di Jogja, Jakarta, Surabaya, dan Bali. Pada 2019 ia menggelar pameran tunggal "Wonderland is Here" di ARTOTEL Sanur Bali, menampilkan lebih dari 30 karya lintas medium. Karya-karyanya juga pernah masuk dalam beberapa katalog lelang nasional dan internasional, menunjukkan pengakuan pasar terhadap gaya visualnya yang playful, imajinatif, dan intuitif. Yani terus berkarya dengan menonjolkan karakter figuratif khas, perpaduan warna yang cerah, serta pendekatan kreatif yang mengalir dan spontan.
- Ukuran: 60 x 40 cm
- Material: Woodcut on paper — Teknik woodcut atau cukil kayu adalah salah satu metode cetak tertua di dunia, di mana gambar diukir pada permukaan kayu lalu dicetak ke atas kertas. Proses manual ini menghasilkan tekstur yang kuat dan karakter visual yang khas — setiap goresan kayu menyimpan jejak tangan sang seniman. Sering digunakan untuk karya edisi terbatas, teknik ini mempertahankan keaslian, kedalaman, dan kehangatan alami yang tak dapat ditiru oleh cetakan modern.
- Edisi: 100 buah
- Pengemasan: Karya digulung, dibungkus bubble wrap, lalu dimasukkan ke dalam tabung plastik pelindung.
** Produk tidak termasuk frame
